Hari Ibu dirayakan di berbagai negara dengan cara yang berbeda, mencerminkan budaya dan tradisi yang unik. Tradisi ini bukan hanya tentang memberikan bunga atau hadiah, tetapi juga tentang menghormati peran ibu dalam keluarga dan masyarakat. Berikut adalah beberapa tradisi Hari Ibu yang unik dari berbagai belahan dunia.
Jepang: Hari untuk Mengungkapkan Kasih Sayang Melalui Anyaman Seni
Di Jepang, Hari Ibu dirayakan pada Minggu kedua bulan Mei, seperti di banyak negara lain. Namun, anak-anak Jepang sering membuat kerajinan tangan seperti origami atau menggambar bunga anyelir merah yang melambangkan cinta dan rasa hormat kepada ibu mereka. Selain itu, mereka memasak makanan favorit ibu mereka, seperti tamagoyaki (telur dadar manis) atau sushi buatan rumah.
Tradisi ini tidak hanya mempererat hubungan keluarga, tetapi juga mengajarkan anak-anak pentingnya rasa hormat dan pengabdian.
Ethiopia: Perayaan dengan Pesta Musik dan Tari
Berbeda dengan kebiasaan pemberian hadiah yang umum di banyak tempat, di Ethiopia, Hari Ibu dirayakan selama festival Antrosht yang berlangsung pada akhir musim hujan. Dalam tradisi ini, anak-anak berkumpul di rumah ibu mereka membawa berbagai bahan makanan, seperti daging, mentega, dan rempah-rempah, untuk dimasak bersama.
Acara ini tidak hanya sekadar makan bersama; seluruh keluarga menikmati musik tradisional dan menari sebagai bentuk penghormatan terhadap ibu. Antrosht adalah waktu untuk merayakan kekuatan dan pengorbanan perempuan dalam kehidupan keluarga.
Serbia: Membungkus Ibu dengan Pita
Di Serbia, Hari Ibu menjadi bagian dari rangkaian perayaan keluarga yang unik selama bulan Desember. Anak-anak akan “menangkap” ibu mereka di tempat tidur dan mengikatnya dengan pita atau tali. Untuk “dibebaskan,” ibu harus memberikan hadiah kecil kepada anak-anaknya.
Tradisi ini mungkin terdengar lucu, tetapi sebenarnya mengajarkan pentingnya memberi dan menerima dengan hati yang tulus, sekaligus menciptakan momen kebersamaan yang tak terlupakan.
India: Festival Durga Puja yang Meriah
Di India, Hari Ibu sering dikaitkan dengan festival Durga Puja yang berlangsung selama beberapa hari di bulan Oktober. Festival ini merayakan Dewi Durga sebagai simbol kekuatan dan keberanian perempuan. Selama perayaan, orang-orang menghormati para ibu dengan memberikan hadiah, mengenakan pakaian tradisional, dan mengadakan ritual doa di rumah atau kuil.
Durga Puja tidak hanya menjadi momen keagamaan, tetapi juga pengingat akan peran penting perempuan sebagai pelindung dan pilar keluarga.
Meksiko: Serenada dan Perjamuan Meriah
Di Meksiko, Hari Ibu dirayakan dengan sangat meriah pada tanggal 10 Mei setiap tahun. Pada malam sebelumnya, anak-anak biasanya memberikan serenada kepada ibu mereka dengan menyanyikan lagu-lagu tradisional seperti “Las Mañanitas.” Di pagi hari, keluarga akan mengadakan misa khusus di gereja untuk menghormati ibu.
Setelah itu, mereka mengadakan perjamuan besar dengan hidangan khas seperti tamale, mole, dan arroz con leche. Suasana penuh kebahagiaan ini menunjukkan betapa besarnya penghormatan masyarakat Meksiko terhadap ibu.
Thailand: Hari Ibu Sebagai Perayaan Nasional
Thailand merayakan Hari Ibu setiap tanggal 12 Agustus, yang juga bertepatan dengan hari ulang tahun Ratu Sirikit, ibu dari Raja saat ini. Acara ini menjadi perayaan nasional yang melibatkan upacara keagamaan, doa, dan parade.
Anak-anak Thailand menunjukkan kasih sayang kepada ibu mereka dengan memberikan bunga melati, simbol cinta dan kemurnian. Sekolah-sekolah juga mengadakan upacara khusus di mana anak-anak memberikan penghormatan kepada ibu mereka di depan umum.
Makna Mendalam di Balik Hari Ibu
Meski cara merayakan Hari Ibu berbeda-beda di setiap negara, esensi dari perayaan ini tetap sama: mengungkapkan rasa cinta, hormat, dan terima kasih kepada sosok ibu. Tradisi unik di berbagai budaya menunjukkan bahwa ibu adalah sosok yang dihormati dan dicintai di seluruh dunia.
Dengan memahami tradisi ini, kita tidak hanya belajar tentang kebudayaan lain, tetapi juga diingatkan untuk selalu menghargai ibu kita setiap hari, bukan hanya pada Hari Ibu saja.